Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat Universitas Andalas melalui pengumuman No 62/UN.16.17/PT.06/2022 Menetapkan dua orang Guru Besar Jurusan Biologi FMIPA yakni Prof. Dr. Dewi Imelda Roesma, M.Si dan Prof. Dr.rer nat. Indra Junaidi Zakaria, M.Si berhak mendapatkan hibah penelitian Skema Penelitian Dasar/terapan Unggulan Klaster Riset-Publikasi Guru Besar. Dosen lainnya Dr. Henny Herwina, S.Si, M.Si mendapatkan hibah dari skema Penelitian Dasar/terapan Unggulan Klaster Riset-Publikasi Percepatan ke Guru Besar Batch I.  Dengan demikian pada tahun 2022 sudah eman orang dosen Biologi mendapatkan pendanaan penelitian.

2 orang Dosen Biologi yakni Dr. Fuji Astuti febria, S.Si, M.Si dan Dr. M. Idris, S.Si, M.Si dinyatakan berhasil untuk mendapatkan dana penelitian Riset Dasar sesuai dengan Pengumuman No 57/UN.16.17/PT.06/2022 dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat Universitas Andalas.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Fuji Astuti Febria, S.Si, M.Si berjudul “Bakteri Laut Pembentuk Biofilm Sebagai Bioremediator Dalam Upaya Pengelolaan Perairan Tercemar Logam” dilatar belakangi oleh kajian sebelumnya yang menunjukkan tingginya kandungan logam berat seperti Cadmium (Cd), Crom (Cr), Timbal (Pb) dan Cuprum (Cu) di perairan Teluk Bungus, dengan konsentrasi yang bahkan telah melampaui baku mutu lingkungan. Tingginya kandungan logam berat dalam lingkungan perairan tentunya dapat mengancam ekosistem perairan itu sendiri bahkan lebih jauh bisa memicu permasalahan bagi kesehatan manusia. Melalui penelitian ini diharapkan bisaa dilakukan pemulihan lingkungan perairan yang tercemar logam berat dengan mengguakan teknik teknik yang ramah lingkungan dengan menggunakan pendekatan bioteknologi dengan memanfaatkan potensi mikroorganisme. Dalam jangka panjang penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan produk inovatif sekaligus praktis untuk diimplementasikan di lapangan untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran logam berat pada ekosistem perairan.

 

Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas, sehingga menjadi rumah bagi enam dari tujuh spesies penyu yang ada di dunia. Keenam spesies penyu itu diantaranya Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu Pipih (Natator depressus), Penyu Tempayan (Caretta caretta), dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata). Penyu memiliki peran penting dalam ekosistem perairan. Ketika musim bertelur, penyu betina akan naik ke daratan untuk membuat sarang dan bertelur. Penyu dapat menghasilkan ratusan hingga ribuan telur, sekitar 60 hari kemudian, telur menetas dan anakan penyu (tukik) akan keluar dari sarang dan bergerak perlahan menuju ke perairan. Setelah dewasa, mereka akan kawin, kemudian naik ke daratan untuk membuat sarang dan bertelur kembali.

Kolaborasi antar universitas menjadi hal krusial bagi peningkatan mutu dan kualitas suatu universitas. Banyaknya umpan balik yang didapatkan dalam lingkup capacity building contohnya student exchange, research collaboration menjadi agenda penting dalam usaha peningkatan perluasan jaringan kolaborasi. Untuk itu, Jurusan Biologi FMIPA Unand mengadakan webinar internasional bersama Koahsiung Medical University (KMU) Taiwan sebagai tindak lanjut realisasi kerja sama antar universitas. Webinar yang diadakan secara virtual ini diadakan pada hari Rabu 9 Maret 2022 dengan tema Building network and research collaboration “in light of step forward collaboration between Kaohsiung Medical University and Andalas University.

Dr. Wilson Novarino selaku ketua jurusan Biologi memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi dan langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh empat orang keynote speaker dari Universitas Andalas dan KMU. Webinar ini terbagi dua sesi, sesi pertama dimoderatori oleh Ilham Kurnia, M.Si menghadirkan Dr. Chi Yun Kuo dengan topik “Predator learning and the paradox of warning signal diversity: an integration of modeling and meta-analysis” dilanjutkan dengan Prof. Dr. Dewi Imelda Roesma dengan topik “Freshwater fish phylogeography on the uniqueness of the waters on Sumatera”. Sementara itu pada sesi kedua dimoderatori oleh Dr. Rizaldi dengan pemateri Dr. Su Yong Chao membahas topik “Application of phylogenomic and population genomic tools to biogeography and ecological adaptation – cases arachnids and insects” dan dilanjutkan oleh Dr. Huang Yin Tse yang membahas tentang “Insearch for food of gods: ambrosia symbiosis between beetles and fungi”.

Webinar ini ditutup dengan diskusi rencana penguatan kerjasama antara jurusan Biologi Universitas Andalas dengan Koahsiung Medical University (KMU) dalam bentuk dokumen kerja sama resmi (MOU). Selain itu, Dr. Su Yong Chao menambahkan profil Koahsiung Medical University serta beberapa peluang beasiswa yang disediakan oleh KMU dan pemerintah Taiwan untuk mahasiswa asing.

 

Pada hari Senin, 7 Maret 2022 Jurusan Biologi melakukan sosialisasi mengenai program studi Biologi kepada siswa siswi kelas XII SMA Islamic Boarding School (IBS) Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh. Jurusan Biologi melalui ketua jurusan Dr. Wilson Novarino memberikan kata sambutan dan dilanjutkan oleh pemaparan profil jurusan Biologi yang disampaikan oleh Sekretaris Jurusan Dr. Nofrita. Dr. Nofrita menjelaskan beberapa hal mengenai Biologi, seperti akreditasi Biologi yang sudah meraih sertifikat ASEAN University Network-Quality Assurance (AUNQA), sebaran alumni yang berkarir dilembaga pemerintahan, swasta, NGO maupun sebagai enterprenuer, serta fasilitas perkuliahan seperti laboratorium dan Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB). Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa yang ingin menjatuhkan pilihannya pada Prodi Biologi sebagai pilihan jurusan untuk melanjutkan pendidikan mereka ditingkat universitas. Sosialisasi ini juga disempurnakan dengan sesi motivation speech yang disampaikan oleh staf dosen jurusan Biologi Kurniadi Ilham, M.Si. Penguatan karakter sebagai remaja yang mempelajari ayat-ayat kebesaran Allah melalui semangat belajar dan mencari ilmu menjadi topik utama sesi ini. Beliau menambahkan Biologi adalah salah satu cabang ilmu yang menguak banyaknya rahasia kebesaran Allah yang ada pada mahluk hidup dialam.

Pada kesempatan ini, jurusan Biologi juga memberikan piala bergilir secara langsung kepada SMA IBS Raudatul Jannah atas prestasi sebagai juara umum pada Lomba Biologi LOBI XIX 2022 tingkat SMA se-Indonesia yang diadakan pada 21-26 Februari 2022 lalu. Penyerahan hadiah diberikan langsung oleh ketua panitia Adam Raihan Priambada kepada pemenang lomba yaitu Alfirdausy, Aulia Husein dan Brilianti Azzah Bari’ah. Alfirdausi sebagai perwakilan pemenang lomba memberikan sambutan berupa ucapan terimakasih pada Jurusan Biologi yang telah mengadakan acara LOBI serta berkesempatan hadir memberikan piala secara langsung ke SMA Raudhatul Jannah. Alfirdausy juga memberikann motivasi kepada rekan-rekannya untuk bersemangat dalam belajar dan menuntut ilmu serta tidak lelah berusaha memaksimalkan minat bakat yang direaliasasikan dalam berbagai macam bentuk prestasi.

 

(Oleh: Dr. Resti Rahayu).


Sampah menjadi masalah nasional yang tidak pernah terselesaikan hingga saat ini, untuk itu perlu inovasi tepat dan ramah lingkungan dalam mengatasinya. Salah satunya adalah dengan menggunakan Maggot Black Soldier Fly (BSF). BSF merupakan biomesin/ biotransformasi/ biokonversi yang efektif mengolah/mendegradasi sampah organik seperti sayuran, buah, sisa makanan, bangkai hewan, serta kotoran dan lain sebagainya dengan cepat, menjadi biomasa untuk pakan ternak berprotein tinggi dan pupuk tanaman. Kemampuan dekomposisi maggot lebih baik dibandingkan dengan organisme lainnya termasuk mikroorganisme, selain itu teknologinya juga mudah untuk diaplikasikan, mempunyai dampak ekonomi yang sangat baik dan yang terpenting adalah sangat ramah lingkungan.
Maggot segar dapat dihasilkan 10-15% dari sampah yang diberikan dalam waktu kurang dari tiga minggu. Bahkan dalam penanganan yang baik, pekerja yang sudah terlatih, jenis pakan berasal dari sampah sisa rumah makan/restoran/dapur bisa menghasilan maggot segar mencapai 30% dari jumlah pakan yang diberikan. Namun masalahnya memang sampah ini belum terpisah antara organik dan anorganik, sehingga perlu sedikit usaha jika ingin memanfaatkanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.


Menurut pemerintah kota Padang bahwa produksi sampah di kota Padang mencapai 650 ton perhari pada tahun 2019 sedangkan selama pandemi 2020-2021 berkurang menjadi 450 ton per harinya. Kemudian, Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Air Dingin yang merupakan TPA andalan pembuangan sampah masyarakat kota Padang pada diperkirakan dalam 3-5 tahun kedepan akan penuh. Maka pengolahan sampah dengan budidaya maggot ini sangat tepat sekali dikembangkan. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh para usaha peternkan seperti berternak ikan, ayam dan usaha pertanian. Peran masyarakat dapat dilibatkan sehingga sampah terolah pun akan semakin banya, taraf perekonomianpun dapat ditingkatkan, karena produk turunan dari hasil pengolahan sampah dengan maggot ini sangat banyak dan menjanjikan. Budidaya maggot menjadi solusi alternatif dalam peningkatan ketahanan pangan ditengah pandemic Covid 19 yang melanda, apabila system berjalan dengan baik maka sirkular ekonomipun akan terbentuk. Hal terpenting lainya adalah pengurangan pengiriman sampah ke TPA akan jauh berkurang.

Teori secara umum, cara dan teknik pengolahan dapat dilihat pada bahan seminar yang kami sampaikan dalam acara Webinar Olah Sampah Jadi Berkah, tanggal Disampaikan pada tanggal 23 Mei 2021 yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan (KMW) Fakultas MIPA Unand. (Resti Rahayu)

 

Teori dan Cara budidaya dapat dilihat pada link berikut --> 

PDF

Video

 


======================================

Oleh: Siti Nur Aisyah (Biologi 2019)

 

Halo Sahabat Konservasi, Jurusan Biologi FMIPA UNAND berkolaborasi dengan Global Environment Facilities (GEF)-UNDP melaksanakan Seminar Nasional “Masa Depan Konservasi Harimau Sumatera” seiring dengan berakhirnya program “Transforming Effectiveness of Biodiversity Conservation in Priority Sumatran Lancsapes” di pulau Sumatera. Seminar nasional yang dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) telah sukses dilaksanakan pada hari Senin, 14 Februari 2022 di Ruang Seminar Gedung I Universitas Andalas dan Zoom meeting dari jam 09.00-17.00 WIB. Seminar ini dihadari oleh Dirjen KSDAE Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. Wiratno, M.Sc dan Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, S.H, M.H serta dibuka langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, S.P.

 

Seminar Nasional kali ini dihadiri oleh pemateri dan peserta dari berbagai stakeholder. Mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, akademisi, swasta, dan masyarakat guna meningkatkan sinergi, kolaborasi, dan kesadaran terhadap masa depan konservasi harimau di pulau Sumatera. Seminar nasional kali ini diharapkan menjadi media untuk mendiseminasikan progress terbaru konservasi harimau sumatera dan rekomendasi kegiatan di masa depan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam hal praktik dan pengelolaan Konservasi Harimau Sumatera. Antusiasme peserta cukup tinggi dalam acara ini, dibuktikan dengan lebih dari 500 peserta yang hadir secara daring dan luring, bukti nyata bahwa konservasi harimau menjadi concern bersama kita.

 

Penulis : Cheria Hafizah Putri dan Azizah Innayah Putri

Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah perairan payau atau daerah pertemuan air tawar dengan air laut. Kondisi perairan hutan mangrove dipengaruhi oleh proses pasang surut air laut sehingga ketika terjadi pasang maka hutan mangrove akan tertutupi oleh air laut dan sebaliknya mengering saat kondisi pasang. Hutan mangrove memiliki substrat berlumpur yang kaya akan bahan organik. Bahan organik ini berasal dari endapan materi tumbuhan bakau yang mengalami pelapukan di dasar substrat tumbuhnya. Hutan mangrove umumnya didominasi oleh ragam tumbuhan yang dikenal dengan nama umum bakau. Tumbuhan bakau yang menyusun hutan mangrove berasal dari marga Rhizophora dan suku Rhizophoraceae dengan ciri khas berupa akar tunjang yang besar dan berkayu menonjol keluar dari permukaan air, pucuk yang tertutup, daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah ketika masih di pohon. Bentuk akar yang unik dari pohon bakau merupakan bentuk adaptasi agar mampu hidup pada daerah payau yang memiliki kondisi lingkungan yang khas.

Pulau Siberut merupakan salah satu pulau di Kepulauan Mentawai yang mempunyai potensi besar dan  perlu dikembangkan. Potensi yang dimiliki seperti keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisitas yang tinggi, serta kearifan lokal suku Mentawai yang sangat harmonis dengan alam. Hal ini menjadi dasar penetapan daerah hutan di Pulau Siberut sebagai Kawasan Taman Nasional serta sebagai Cagar Biosfer. Siberut juga sangat strategis bagi pertahanan Indonesia karena merupakan pulau terluar di pantai barat Sumatera. Karenanya pengembangan konsep pembangunan berkelanjutan, yang memperhatikan keunikan keanekaragaman hayati, keluhuran budaya serta nilai strategis sebagai pulau terluar penting dilakukan. Hal ini tentunya membutuhkan adanya kerjasama dan sinergi antara seluruh stakeholders.