Salah satu upaya manusia untuk mengurasi efek global warming dan perubahan iklim adalah dengan memperbanyak penanaman pohon. Dirujuk dari Petunjuk Teknis Penanaman Spesies Pohon Penyerapan Polutan Udara yang diterbitkan oleh KLHK (2015) bahwa pada 1 Hektare Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dipenuhi pohon besar dapat menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk 1500 penduduk per hari dan menyerap 2,5 ton CO2 per tahun. Selain itu, kemampuan pohon untuk menyerap CO2 adalah salah satu cara efektif untuk mengatasi perubahan iklim.

Untuk itu, Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO) di bawah naungan Jurusan Biologi Universitas Andalas melaksanakan Aksi Tanam 100 Bibit Pohon Karamuntiang di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) pada 28 November 2021 lalu. Kegiatan ini merupakan acara pertama yang diangkatkan oleh kepengurusan HIMABIO periode 2022/2023 yang baru saja dilantik di bawah kepengurusan Harry Sumartin. Acara ini menjadi pentup pada kalender tahun 2021 dan juga berbarengan dengan momentum Hari Tanam Pohon Nasional.

Dalam rangka mewujudkan misi menghasilkan lulusan yang mumpuni dalam bidangnya dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, Biologi UNAND mengadakan diskusi terpumpung (Focus Group Discussion) dengan menghadirkan para pengguna lulusan (Users). Kegiatan yang menghadirkan narasumber Dr. Dolly Priatna (Direktur Eksekutif Yayasan Belantara), Dr. M. Rifqi, Sp, MSi (Analisis Perencanaan pada Kelompok Program Sekretariat Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia), Dr. Sarjiya Antonius (P2B Badan Riset Inovasi Nasional) dan Bakhtiar Santri Aji (Greencorp Consultant Indonesia). Kegiatan dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) melalui Zoom meeting pada hari Sabtu, 27 November 2021. Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Dr. Syamsuardi, M.Sc. selaku Wakil Dekan II Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan ditutup oleh Wakil Rektor I Universitas Andalas Prof. Dr. Mansyurdin, M.S. Sedangkan diskusi dan pemaparan materi dimoderatori oleh Dr. Indra Junaidi Zakaria, Biologi FMIPA Universitas Andalas.

Prof. Dr. Syamsuardi, M.Sc selaku Wakil Dekan II FMIPA pada pembukaan menyampaikan apresiasi kepada panitia pelaksana dan narasumber yang berkenan mengangkat dan memberikan materi dalam kegiatan FGD yang bertajuk “Pengembangan Pendidikan Berbasiskan Capaian (Outcome Based Education-OBE) Prodi S2 Biologi”. Prof. Syamsuardi menyampaikan bahwa program studi harus lebih adaptif dan ulet terhadap perkembangan zaman dan mesti bisa membangun iklim akademik yang cocok sehingga bisa menghasilkan lulusan yang kompeten pada bidang ilmu serta memiliki daya saing dalam dunia kerja. Pada kesempatan ini, dalam sambutan singkatnya Prof. Dr. Mansyurdin, M.S yang juga merupakan Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Andalas menyampaikan bahwa pada tingkat perguruan tinggi dengan adanya perubahan status Universitas Andalas menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) mesti disikapi dengan peran aktif segenap civitas akademik terhadap masa transisi yang pendek. Status PTNBH mengamanatkan Unand untuk menjadi salah satu dari 500 PTN terbaik internasional. Karenanya, Unand mendorong semua program studi untuk meningkatkan kinerjanya sehingga bisa di-rekognisi sebagai prodi bertaraf internasional, hal mana salah satunya bisa dibuktikan dengan perolehan sertifikasi pada tingkat dunia. Salah satu langkah mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan menerapkan kurikulum berbasis capaian (OBE). Mekanisme perumusan berbasis OBE adalah dengan merujuk kepada Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI), Konsorsium bidang ilmu (Konsorsium Biologi Indonesia atau KOBI), serta masukan para pihak (stakeholders), seperti dari para pengguna lulusan. Karena itu, baik Wakil Dekan bidang II FMIPA dan Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Andalas sangat menyambut baik kegiatan yang diadakan.

Rangkaian kata yang menjadi judul tulisan ini, merupakan judul buku yang diterbitkan lebih seratus tahun yang lalu. Buku yang aslinya berjudul Und Friede auf Erden! Merupakan hasil karya Karl May dan diterbitkan pertama kali pada  1904. Sejak pertama kali diterbitkan sampai sekarang telah diterjemahkan ke lebih dari 100 bahasa dan menginspirasi banyak penggiat lingkungan dan praktisi konservasi alam. Kepiawaian narasi Karl May dengan puluhan karyanya telah banyak menggugah kecintaan dan keinginan berpetualang di alam. Rasa cinta ini akhirnya menjelma menjadi kepedulian akan lingkungan yang tinggi.  Banyak tokoh penggiat lingkungan merupakan penggemar kara-karyanya. Prof. Dr. Emil Salim, merupakan salah satu penggemar Karl May. Beliau kemudian juga menjadi lokomotif bagi gerbong kesadaran lingkungan di Indonesia.

Karl May, sebagai seorang pengarang banyak berkisah tentang perjalanan tokoh utamanya Old Shaterhand ke benua Amerika yang masih alami (wildwest) dan bersahabat dengan seorang ketua suku indian yang bernama Winnetou. Dalam kisah perjalanan tersebut, Karl May berkisah tentang indahnya alam asli Amerika berserta keunikan flora, fauna dan penduduk asli Amerika yakni bangsa Indian. Meskipun dalam kisah yang disampaikan Karl May menceritakan secara detail perjalanan tersebut, bahkan seolah-olah melakukan segalanya, namun kisah tersebut semuanya dibangun dari berbagai sumber tanpa pernah berkunjung sekalipun ke Amerika. Dan damai di Bumi, menjadi salah satu buku Karl May yang ditulis berdasarkan perjalanan yang sesungguhnya. Bahkan pada kurun waktu 10 sampai 23 november 1899 karl my menghasbiskan waktunya di Padang, Sumatra Barat. Karl May menginap di Hotel Atjeh, yang saaat ini menjadi lokasi salah satu hotel ternama di kota Padang.

 

Salah satu cara meningkatkan kualitas suatu institusi adalah dengan menjalin kerjasama internasional dengan beberapa universitas di dunia. Hal itulah yang memotivasi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas memperluan jaringan kerjasama Internasional dengan melakukan pertemuan virtual Google meet bersama Kaohsiung Medical University Taiwan pada hari Kamis 19 November 2021. Pertemuan ini dijembatani oleh Ilham Kurnia yang merupakan alumni dari Biologi. Pertemuan ini membicarakan peluang kerjasama dalam bentuk MoU dan MoA antara jurusan Biologi FMIPA universitas Andalas dengan Department of Biomedical Science and Environmental Biology, Kaohsiung Medical University.

Pada kesempatan ini, perwakilan dari  Kaohsiung Medical University (KMU) adalah  Prof. Yong-Chao Su  sebagai direktur untuk  Division of Student Exchange, KMU Office of Global Affairs, dan juga merupakan profesor pada Department Of Biomedical Science And Environmental Biology. Selaian itu Dr. Yin-Tse Huang dan Dr. Chi-Yun Kuo staf pengajar untuk bidang keahlian entomologi. Sedangkan dari juruan Biologi Unand adalah Dr. Wilson Novarino sebagai ketua jurusan serta  Dr. Rizaldi dan  Dr. Muhammad Idris.

Beberapa topik yang dibicarakan adalah berkaitan dengan  kolaborasi riset, pertukaran pelajar baik pada tingkat S1 maupun S2 serta Pengiriman dosen atau mahasiswa untuk melanjutkan studi S2 atau S3 ke KMU yang dikemas dalam bentuk MoU dan MoA. Untuk memperkuat kerjasama ini, diharapkan dalam waktu dekat akan dapat dilakukan beberapa kegiatan sebagai bentuk aksi nyata dalam upaya “Capacity Building Improvement” jurusan biologi unand dengan KMU melalui Department of Biomedical Science and Environmental Biology.

 Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat tersebut diantaranya Join conference atau seminar online (webinar) untuk saling mengetahui bidang dan topik penelitian dari kedua belah pihak, Summer Course Program yang melibatkan berbagai universitas di Indonesia, Taiwan serta negara lainnya dengan Unand dan KMU, Join Collaboration Work, serta pengiriman mahasiswa dalam lingkup “student exchange” antara Biologi dengan KMU untuk satu semester di KMU.

Selain pihak dari jurusan Biologi dan KMU, pada kegiatan tersebut turut hadir Mae Responte, staf pengajar dari University of the Philipines Mindanao yang melanjutkan studi doctoral di KMU. Diskusi ini tentunya berkaitan dengan kesempatan kerjasama antara University of the Philipines Mindanao dengan jurusan Biologi khususnya dan Unand umumnya.

Dalam rangka mempersiapkan akreditasi ASIIN, jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas mengadakan Diskusi Kelompok Terpumpun atau Focus Group Discussion (FGD) dengan User atau pengguna alumni. FGD yang dilakukan pada hari Rabu 10 November 2021 ini membahas tentang pengembangan kurikulum berbasis Capaian Pembelajaran (Outcome Based Education).

 

Pada kesempatan ini, hadir beberapa narasumber dari berbagai badan dan lembaga riset yang ada di Indonesia. Diantaranya adalah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional yang di hadiri oleh peneliti Dr. Agus Rachmat, dari Perusahaan Sawit PT Surya Sawit Sejati yang dihadiri oleh Muhammad Silmi, M.Si, dan dari LSM Wildlife Conservation Society Indonesia Program yang dihadiri oleh Pekki Johnsen, S.Si. Tiga institusi tersebut sudah banyak menerima alumni Prodi S1 dan Prodi S2 Biologi menjadi karyawan. Selama diskusi jurusan biologi dan para narasumber membahas kurikulum yang sebelum pelaksanaan diskusi file kurikulum telah dikirimkan kepada narasumber . Secara umum,narasumber sepakat bahwa  kurikulum Jurusan Biologi Unand sudah memenuhi tuntutan dunia kerja secara global.

 

Dr. Agus Rachmat mengapresiasi kurikulum Prodi S1 dan Prodi S2 Biologi yang telah mengakomodir program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Agus menambahkan bahwa program magang dan asistensi riset perlu dimanfaatkan maksimal oleh mahasiswa biologi dan peluang tersebut  sangat banyak tersedia di BRIN.

Muhammad Silmi, S.Si memberikan penekanan terhadap skill lapangan dari alumni Prodi S1 dan Prodi S2 Biologi itu yang harus dipastikan terakomodir di kurikulum yang dijalankan saat ini. Silmi menjelaskan bahwa Biologi Universitas Andalas ini telah terkenal dengan kemampuan lapangannya. Ini menjadi daya tarik dan nilai jual bagi jurusan Biologi dan harus dipertahankan lewat proses pembelajaran.

Pekki Jhonsen, S.Si menambahkan bahwa tekanan psikologis di dunia kerja itu lebih tinggi dibandingkan saat menempuh masa perkuliahan. Oleh karena itu perlu persiapan mental yang kuat dari mahasiswa jurusan Biologi. Pada dunia LSM konservasi sekarang ini, ada beberapa skill yang dibutuhkan seperti kemampun penggunaan alat canggih seperti kamera trap, GIS dan pemetaan. Selain itu Pekky juga mengusulkan pengembangan MK pilihan Biologi forensik terkait dengan hewan-hewan yang selama ini jadi perdagangan satwa liar.

 

Pada hari Senin, 15 November 2021, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas melaksanakan kegiatan diskusi terpumpung (focus Group Discussion/FGD) dengan mitra strategis yakni Yayasan Arsari Djojohadikusumo sebuah yayasan yang bergerak pada bidang pendidikan, kebudayaan dan pelestarian lingkungan;  PT Solusi Prima Caraka sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengendalian hama / Pest Control; Pusat Riset Oseanologi - Badan Riset Inovasi Nasional / BRIN sebagai lembaga pemerintahan yang menaungi bidang penelitian; Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat sebagai Unit Pelaksana Teknis yang membidangi masalah konservasi di Propinsi Sumatera Barat, serta dari Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang mengelola kawasan hutan di Sumatera Barat.

Kegiatan yang dibuka oleh Dr. Mahdivan Syafwan sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA Universitas Andalas ini bertujuan untuk membangun kesepahaman dan membuka peluang bagi mahasiswa Jurusan Biologi dalam melaksanakan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan diawali dengan pemaparan kurikulum program studi S1 Biologi dan strategi dalam mengantisipasi kegiatan MBKM. Pada kesempatan ini, Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh dari Yayasan Arsari Djojohadikusumo menyampaikan adanya peluang magang bagi mahasiswa pada unit kegiatan Yayasan Arsari Djojohadikusumo seperti pada Pusat Rehabilitasi Harimasu Sumatera Dharmasraya dan Areal Konservasi Profesor Sumitro Djojohadikusumo (PRHSD dan AKPSD). Selain itu, kegiatan lain yang juga bisa dilaksanakan adalah memberikan materi dalam pekuliahan sesuai kebutuhan kurikulum pada Biologi UNAND dan kepakaran yang dimiliki Yayasan Arsari Djojohadikusumo.