Peran Aktif Dosen Biologi dalam Pengelolaan Sampah Organik Berkelanjutan

Jurusan Biologi FMIPA UNAND terus fokus dalam pendampingan kepada masyarakat dan kerjasama dengan pemerintahan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para staf pengajar Jurusan Biologi FMIPA UNAND. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Dr. Resti Rahayu sebagai Dosen Jurusan Biologi dan praktisi di Rumah Minagot Sumbar bersama dengan jajaran pemerintah Kota Sungai Penuh.


Sebagaimana kita ketahui, luas wilayah Kota Sungai Penuh adalah 391,5 Km2 (39.150 Ha), dimana 59,2 persen (23.178 Ha) adalah kawasan lindung Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Kondisi tersebut menyebabkan kota Sungai Penuh memiliki ruang gerak yang terbatas dalam melakukan pengembangan infrastruktur salah satunya yaitu Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Kondisi tersebut menghendaki Kota Sungai Penuh harus mencari solusi dan inovasi untuk pengelolaan dan pengolahan sampah berbasis non TPA. Selama ini paradigma pengelolaan sampah yang digunakan adalah kumpul, angkut, buang dan andalan utama sebuah kota dalam menyelesaikan masalah sampahnya adalah pemusnahan dengan landfilling pada sebuah TPA.

Berdasarkan hasil  kajian Dokumen Informasi Kinerja pengelolaan Lingkungan Hidup Kota sungai penuh tahun  2020, besaran timbulan sampah yang dihasilkan Kota Sungai Penuh sebagai kota kecil dengan jumlah penduduk 97.373 jiwa adalah sebesar 48,687 ton/hari. Paradigma baru dalam pengelolaan sampah yaitu memandang sampah sebagai suatu sumber daya. Sampah mempunyai nilai ekonomi jika dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, berdasarkan keterbatasan lahan dan potensi Sampah yang besar, Pemerintah Kota Sungai Penuh menjatuhkan pilihan pengeolahan sampah organik menggunakan Black Soldier Fly (BSF), yang mempunyai potensi positif yang luar biasa.

Tanggal 27 April 2002 sebagai bukti komitmen Pemerintah Kota Sungai Penuh dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, rombongan asisten 1 dan 2 Kota Sungai penuh, 3 orang camat beserta jajaran, 5 orang kepala desa dan jajaran serta beberapa perwakilan dari Bumdes melakukan Study Tiru  langsung ke Rumah Maggot Sumbar, MinaGot Sumbar yang digawangi oleh Dosen Biologi Dr. Resti Rahayu. Studi tiru tersebut dilakukan untuk mengetahui potensi dan cara pengolahan sampah dengan maggot BSF secara langsung. InsyaAllah pengembangan dan pengelolaan sampah di Kota Sungai Penuh akan didampingi sampai berhasil. Sehingga Kota Sungai Penuh Mampu menyelesaikan masalah sampahnya karena Akhir Bulan ini TPA sampahnya akan tutup.

Read 795 times Last modified on Selasa, 27 September 2022 10:35