Penelitian Molekuler dan Peran Pentingnya dalam Konservasi Jenis-jenis Primata Kriptik


Kehadiran teknik analisa dengan menggunakan DNA dari suatu makhluk hidup, telah membawa perubahan yang sangat pesat di bidang taksonomi dan konservasi satwa liar. Seringkali penampakan luar yang sangat mirip membuat banyak jenis hewan (dan juga tumbuhan) dikelompokkan sebagai suatu jenis yang sama atau paling tidak dalam kerabat dekat. Hal ini memberikan bias saat menentukan jumlah populasi dan status keberadaannya di alam.

Belum lama berselang, tim peneliti yang berasal dari beberapa negara dan bernaung di lembaga yang berbeda menerbitkan laporan ilmiah di jurnal Nature Research tentang analisa DNA dari tiga anak jenis primata jenis Presbytis (P. femoralis femoralis, P. f. percura dan P. siamensis cf. cana) yang penyebarannya juga mencakup beberapa bagian di Sumatera. Material DNA didapatkan dari sel-sel mukosa yang terbawa dalam feses primata tersebut, sehingga pengambilan sampelnya sendiri tidak membahayakan individu yang ada.


Penelitian ini menggabungkan 11 genom mitokhondria untuk mengkonstruksi pohon kekerabatan dari ketiga anak jenis primata tersebut serta kerabat dekat lainnya yang sampel DNA-nya telah ada di GenBank. Hasil yang didapatkan mengindikasikan sangat kuat bahwa setidaknya dua anak jenis layak untuk diangkat menjadi jenis tersendiri, yaitu Presbytis femoralis dan P. percura. Dengan berubahnya status kedua anak jenis ini, otomatis status konservasinya juga sangat mendesak untuk diangkat menjadi Critically Endangered di dalam Daftar Merah IUCN, mengingat sebarannya yang sangat terbatas di Sumatera serta ancaman terhadap populasi dan habitatnya yang masih terus berlangsung.

Penelitian ini sendiri juga di-co-authori oleh dua orang staff dari Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Dr. Dewi Imelda Roesma dan Dr. Rizaldi. klik --> link download

Read 1081 times Last modified on Selasa, 27 September 2022 11:02