Print this page

Kuliah Tamu Departemen Biologi FMIPA UNAND Kupas Tuntas Taksonomi Lebah Tanpa Sengat Sulawesi

 

Padang, 26 Agustus 2025 — Departemen Biologi FMIPA Universitas Andalas (UNAND) kembali menggelar kuliah tamu yang kali ini mengangkat tema “Taksonomi Lebah Tanpa Sengat (Stingless Bees) Sulawesi (Hymenoptera: Apidae: Meliponini) Berdasarkan Karakteristik Morfologis, Molekuler, dan Struktur Sarang.” Kegiatan berlangsung di Smart Classroom lantai 3 Departemen Biologi, dari pukul 10.30 hingga 12.30 WIB. 

Antusiasme peserta terlihat luar biasa. Mahasiswa sarjana, pascasarjana, serta para dosen dari berbagai fakultas memenuhi ruangan, bahkan melebihi target kehadiran yang direncanakan. Turut hadir enam tamu dari Jepang yang sedang melakukan kunjungan akademik, serta sejumlah peserta dari Fakultas Peternakan yang tertarik dengan topik dan narasumber yang dihadirkan.

Kuliah tamu ini menghadirkan Dr. Manap Trianto, M.Sc., peneliti muda yang baru menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Gadjah Mada dan kini aktif sebagai dosen di Universitas Tadulako. Dr. Manap dikenal luas di kalangan peneliti lebah karena karya-karyanya yang mendalam dan visualisasi taksonomi yang sangat detail, khususnya dalam studi lebah tanpa sengat.

Dalam pemaparannya, Dr. Manap membagikan pengalaman risetnya yang mencakup metode identifikasi spesies lebah melalui pendekatan morfologi, struktur sarang, dan analisis molekuler. Ia menekankan pentingnya mengamati bentuk corong dan struktur sarang sebagai pelengkap analisis morfologis, terutama ketika perbedaan antar spesies tidak tampak secara kasat mata.

Salah satu metode yang diuraikan adalah analisis morfometrik-geometrik, yakni pengukuran variasi venasi sayap lebah yang unik pada tiap spesies. Teknik ini, menurut Dr. Manap, juga dapat diterapkan pada hewan lain seperti ikan dan mamalia, dengan terlebih dahulu menentukan titik-titik anatomis (landmark) yang homolog.

 

Untuk validasi identifikasi, pendekatan molekuler menjadi kunci. Dr. Manap menggunakan gen COI dan rSRNA yang tersedia luas di GenBank untuk analisis sekuens DNA. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan perangkat bioinformatika dan statistik untuk menyusun pohon filogenetik, model evolusi, serta memahami struktur populasi dan distribusi genetik antar spesies.

Tak hanya itu, uji Principal Component Analysis (PCA) juga dilakukan terhadap data morfometrik guna mengidentifikasi pola pengelompokan dan sumber utama variasi antar spesies.

Sesi tanya jawab di akhir acara berlangsung interaktif. Peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar teknik sampling, validasi data, serta penggunaan perangkat lunak bioinformatika dalam analisis DNA. Diskusi ini membuka ruang kolaborasi antara UNAND dan Universitas Tadulako, serta mendorong minat peneliti muda untuk mendalami taksonomi serangga, khususnya lebah yang memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem. 

Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga memperkuat jejaring riset lintas institusi dan lintas negara, menjadikan Departemen Biologi FMIPA UNAND sebagai pusat pembelajaran dan kolaborasi ilmiah yang dinamis.

Pada hari yang sama Departemen Biologi juga menerima kunjungan dari tim riset perusahaan Minami no Mori asal Jepang. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda penjajakan kerja sama dalam hal riset terkait potensi dan pengembangan produk berbasis madu galo- galo dari lebah tanpa sengat yang semakin mendapat perhatian karena manfaatnya yang luas, baik sebagai bahan makanan, obat dan pengembangan produk galo-galo lainnya.


Ketua Departemen Biologi, Prof. Dr. Henny Herwina menyambut baik kedatangan dan diskusi tim peneliti Jepang tersebut sekaligus mengenalkan Spesimen Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) sebagai bagian dari upaya pelestarian dan dokumentasi kekayaan fauna endemik dan satwa langka khas Indonesia.

 

Read 46 times Last modified on Rabu, 01 Oktober 2025 15:21